DIANCAM FOTO VULGAR DISEBAR, PULUHAN PMI TERTIPU TIDAK DAPAT MELAPOR
Tanggal rilis:2023-03-29
Puluhan PMI di Hong Kong mengaku telah menjadi korban penipuan oleh seorang pria bernama Mochamad Faruq Fajar. Beberapa PMI Taiwan juga telah menjadi korban rayuannya yang berkedok investasi dan kisah asmara.
 
Pelaku mendekati para korban melalui media sosial Facebook. Pria yang berasal dari Surabaya ini mengaku sebagai pemilik organisasi MTB (Mengatasi TKI Bermasalah). Ia mengajak korban untuk berinvestasi dan dapat menerima keuntungan 20 % dari pembagian hasil usaha. Selain itu, para investor juga dijanjikan akan mendapat pendamping khusus jika terjadi masalah saat bekerja di luar negeri.
 
Dengan dalih bekerja sebagai pengacara, Faruq tidak hanya menjanjikan keuntungan berinvestasi. Ia juga menebar ranjau asmara pada setiap korbannya. Dengan rayuan manis dan gombalnya, Faruq juga menjadikan mereka sebagai kekasihnya dan menggunakan panggilan sayang “Papi dan mami”. Setelah itu, pelaku kerap mengajak korbannya untuk melakukan sex by phone atau meminta foto vulgar dari para kekasihnya dengan alasan untuk melepas rindu.
 
Pengakuan dari salah seorang PMI Hong Kong berinisial YL yang menjadi korbannya, Ia mengalami kerugian sebesar HKD 37.000 atau setara Rp 70.000.000. YL mentransfer uangnya ke rekening pelaku, setelah dijanjikan keuntungan besar dari organisasi yang didirikan.
 
 
Waktu berlalu, namun YL tidak juga mendapatkan keuntungan. Ia bahkan mendapatkan masalah, karena uang tersebut ia pinjam dari sebuah Perusahaan Keuangan di Hong Kong. YL akhirnya menagih uang tersebut pada pelaku, namun dengan nada tinggi pelaku malah mengancam akan menyebarkan foto vulgar YL ke publik.
 
Tidak tahu harus berbuat apa, YL pun akhirnya membuat pengaduan pada konsul kepolisian Hong Kong. Dari sanalah terkuak, ada 9 orang PMI lainnya yang juga menjadi korban penipuan Faruq. Hingga saat ini, diperkirakan masih banyak lagi korban yang tidak berani buka suara karena medapatkan ancaman dari pelaku. Untuk itu kepada seluruh PMI diingatkan lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan besar apalagi rayuan gombal lelaki hidung belang.
 
[Etty]

Berita Lainnya