BAYINYA SAKIT JANTUNG, PMI ILEGAL DIBANTU PEMERINTAH TAIWAN
Tanggal rilis:2023-06-16
Pekerja migran ilegal asal Indonesia, Yuti, berterima kasih kepada Taiwan karena telah menyelamatkan nyawa anaknya dan ingin melunasi biaya pengobatannya sebelum dideportasi ke Indonesia. Ia bekerja menjaga nenek, tetapi sering menghadapi kekerasan verbal yang parah saat bekerja. Meskipun mengungkapkan keinginannya untuk mengganti majikan, agensi menasehatinya untuk terus bersabar. Tidak tahan lagi, Yuti melarikan diri bersama suaminya dan tinggal di daerah pegunungan agar bisa sambil bekerja.

Setelah beberapa tahun, Yuti melahirkan putranya, Yoda pada tahun 2021. Namun, pihak rumah sakit menemukan keanehan dari Yoda. Ia bersin terus menerus, beratnya hanya 2.800 gram, dan mengalami kesulitan bernapas. Tiga hari kemudian, Yoda dilarikan ke rumah sakit yang lebih besar, di mana terungkap bahwa ia memiliki penyakit jantung yang mengancam jiwa dan harus menjalani dua kali operasi. Meskipun operasi sukses dan Yoda kembali sehat, namun karena keterlambatan perkembangan yang disebabkan oleh penyakit jantung, Yoda yang sekarang berusia 2 tahun masih belum bisa berbicara dan berjalan.
Sebagai PMI ilegal, Yuti harus menanggung biaya pengobatan sendiri. Yuti dan suaminya awalnya bekerja paruh waktu dan berhasil melunasi sebagian utangnya pada September tahun lalu. Namun, penangkapan suaminya pada bulan Maret sebagai PMI ilegal menghentikan kemajuan mereka. Suaminya kemudian dideportasi, sementara Yuti diizinkan untuk tinggal di Taiwan dan menyelesaikan perawatan medis putranya.

Saat ini, Uti bekerja di pasar malam tiga hari seminggu untuk menutupi biaya pengobatan dan biaya hidup sambil merawat putranya. Dia bisa mendapatkan sekitar 10.000 - 15.000 NTD per bulan, sedangkan biaya pengobatan yang belum mencapai 320.000 NTD. Untungnya, mereka mendapat donasi kebutuhan sehari-hari seperti popok dan susu bubuk, serta dukungan dari berbagai organisasi kesejahteraan sosial dan masyarakat Taiwan. Meski ada pilihan untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan prosedur yang diperlukan, Uti bertekad untuk melunasi utang medisnya sebelum dideportasi.
(Sources:  SETN News)

Berita Lainnya