Pekerja migran Indonesia asal Indramayu Jawa Barat ini tiba di Taiwan pada Januari 2024. Setelah melewati cek imigrasi, Ia bersama-sama dengan Pekerja Migran yang lain dibawa departemen tenaga kerja untuk mengikuti medikal dan pelatihan. Pada akhir Januari, Susanti PMI asal Indramayu ini mulai bekerja di tempat majikannya.

Pada pagi hari, Ia tiba-tiba muntah dan sakit perut yang luar biasa hingga tak tertahan. Keringat dingin mengucur deras saat ia mencoba menahan sakit tersebut, hingga Ia memberitahu majikan untuk diantar berobat. Majikan pun membawanya ke Rumah Sakit Cimei. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan,  Susanti akhirnya melakukan operasi. Mengetahui kondisi Susanti, pihak PJTKI  memintanya pulang ke Indonesia agar tidak merepotkan banyak pihak. Namun dokter tidak mau memberikan surat pertangungjawab jika terjadi sesuatu pada Susanti di pesawat.

Susanti berstatus janda cerai dengan dua orang anak, Ia adalah tulang punggung keluarga. Kedua anak Susanti yang masih kecil-kecil, Ia titipkan kepada saudara perempuannya. Selama di penampungan, semua kebutuhan anak Susanti yang mencukupi segalanya, sehingga Susanti banyak hutang pada saudaranya.
Kini Susanti hanya bisa pasrah, kemana nasib akan membawanya. Karena saat ini ia tidak memiliki uang sama sekali. [etty]
  
Berita Lainnya

WASPADA BANYAK PMI YANG MENJADI KORBAN PENIPUAN

TERJEBAK DALAM KEBAKARAN, PMI INI MENINGGAL DUNIA  

PMI TAIWAN PUTUS CINTA SAMPAI MEMELUK PETUGAS 7-11

TAIWAN AKHIRNYA MEMBUKA LOWONGAN PMA INDIA